Tidak Se-enak Hisapan Nya, Inilah Sebab Saham Emiten Rokok Sudah Tidak Layak Lagi Untuk Di Koleksi
Sebagai investor pemula seperti saya ini, mendambakan untung dari investasi saham adalah tujuan utama. Selain menambah pundi-pundi uang, juga mengamankan nilai aset.
Harapan nya!!
Tetapi bos, yang namanya investasi pasti ada untung ada ruginya juga. Resiko investasi saham memang besar, namun keuntungan nya juga besar. Istilah kata nya mah high risk high return
Konsep ini artinya, semakin tinggi potensi risiko, semakin tinggi peluang imbal hasilnya.
Cuan dari saham sebenarnya gampang, kalau tahu ilmunya. Silahkan di pelajari, berbagai ilmu cuan saham dan manajemen nyari cuan nya bagaimana, ada semua!
Namun ingat, menilai layak tidak nya suatu saham dibeli itu jangan hanya dinilai dari satu aspek saja. Usahakan banyak perhitungan dari PBV nya, DER nya, ROE nya, Deviden nya dan masih banyak lagi.
Selain itu kondisi ekonomi makro dan mikro juga harus di perhatikan. Dan lihatlah produk yang di jual dari perusahaan tersebut apakah masih laris dipasaran atau tidak.
Saya mau cerita sedikit. Kadang saya merasa aneh dengan saham ini. Produknya laris, bahkan 70 juta orang pakai produk ini. Apakah produk ini?, produk ini adalah rokok!
70 juta orang perokok pasif di indonesia menurut survey kesehatan indonesia tahun 2023. Jika, populasi laki-laki di indonesia ialah 140 juta. Maka bisa setengahnya merupakan perokok. Wow!
Tetapi saham-saham emiten tembakau kian tahun kian redup!.
Alasannya apa? Alasannya simpel, laba perusahaan tiap taun turun.
Alasan turun karna apa? Produk mahal, masyarakat enggan membeli.
Kenapa mahal? Cukai rokok membebani pelaku usaha. Yang dirugikan sebenarnya bukan hanya pelaku usaha tersebut melainkan juga konsumen. Dimana efeknya yakni harga produk dinaikan untuk membayar pajak cukai.
Selain itu maraknya rokok ilegal yang lebih murah kian memperburuk keadaan. Harga murah baik enak gak nya tetap di beli masyarakat yang penting kata mereka tetap ngebul. Bayangkan untuk membeli 1 bungkus rokok surya 16 harus merogoh kocek 35.000, tetapi dengan membeli rokok ilegal seperti sabah, gudang gangnam, lexus dan nama-nama aneh lainnya hanya 15.000 an.
Benar-benar nasib buruk menimpa beberapa emiten rokok contohnya seperti GGRM dan HMSP. Saya sampai saat ini masih ada koleksi HMSP paling berapa Lot saja, dan tebak apa yang terjadi turun terus bos. Saya beli dulu tahun 2021, dengan harga kalau tidak salah 1.200 per lembar.
Dan sekarang, sampai tulisan ini dibuat harga saham hmsp perlembar adalah 550 an perlembar.
Rugi dong bos! Ga papa.
Jadi inilah alasan kenapa emiten rokok untuk tahun 2025 dan kedepannya makin suram dan tidak memiliki masadepan cerah. Mari berpikir, jadilah manusia smart....
0 Response to "Tidak Se-enak Hisapan Nya, Inilah Sebab Saham Emiten Rokok Sudah Tidak Layak Lagi Untuk Di Koleksi"
Post a Comment