10 Kepercayaan Asli Masyarakat Indonesia Yang Ada Sejak Ratusan Tahun Yang Lalu


Telah ada sejak ratusan tahun yang lalu tidak menjadikan kepercayaan-kepercayaan ini menjadi agama besar yang di yakini masyarakat secara luas. Malahan sekarang ini kepercayaan tersebut mulai hilang terlindas oleh pergantian zaman

Kepercayaan yang ada di setiap daerah di Indonesia sejatinya tak lepas dari unsur animisme dan dinamisme yang berkembang menjadi sebuah agama. Kita mengenal animisme dan dinamisme bukan? Iya, diajarkan dalam sejarah di sekolah

Keduanya merupakan kepercayaan yang di yakini oleh masyarakat nusantara sejak dulu. Animisme adalah kepercayaan terhadap roh-roh nenek moyang yang mendiami suatu tempat sedangkan dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda memiliki kekuatan mistis atau ghaib

Seperti yang telah saya singgung sebelumnya bahwa di setiap daerah dan suku di indonesia memiliki kepercayaan nya masing-maing. Sebut saja Sunda wiwitan ditanah sunda, Kejawen di tahan jawa, Marapu, Buhun, Kaharingan dan sebagainya

Lalu kemanakah mereka sekarang?

Agama asli tersebut perlahan lenyap tersingkir semenjak masyarakat nusantara mulai mengenal agama yang dibawa pendatang seperti agama islam, hindu, budha, dan kristen. Namun tidak semua kepercayaan itu lenyap. Ada yang menyatu dengan agama lain, ada juga yang tetap bertahan namun semakin sedikit pengikutnya

....“Agar lebih jelasnya apa saja kepercayaan asli mayarakat nusantara, simak ulasan dibawah ini”.....

1. Kejawen


Kejawen merupakan kepercayaan yang lahir, tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat suku jawa. Walaupun banyak yang berpendapat bahwa kejawen merupakan sebuah agama, namun pemeluk kepercaayaan ini sendiri tidak menganggap demikian

Kejawen merupakan filsafat yang melekat sejak adanya orang jawa itu sendiri. Kejawen juga berifat universal dimana ajarannya selalu berdampingan dengan agama utama yang di anut pemeluknya. Sebut saja islam kejawen dimana aliran ini tetap melaksanakan hukum islam tetapi tetap mempertahan kan jati diri sebagai orang kejawen

Dalam ajaran kejawen, terdapat 4 misi utama yang harus dilaksanakan oleh pengikutnya. 4 misi tersebut antara lain:
  1. Memayu hayuning pribadhi yang berarti berbuat baik pada diri sendiri
  2. Memayu hayuning kaluwarga yang berarti berbuat baik pada keluwarga
  3. Memayu hayuning sesama yang berarti berbuat baik kepada sesama
  4. Memayu hayuning buwana yang berarti berbuat baik kepada alam sekitar
Kini pemeluk kejawen masih bisa kita temukan di berbagai daerah di Provisi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kebayakan dari mereka ada yang menyatu dengan agama utama seperti islam, ada juga yang tetap teguh memeluk agama kejawen yang turun-temurun di wariskan oleh leluhur mereka

2. Sunda Wiwitan


Suku Sunda juga mempunyai sebuah kepercayaan kuno yakni bernama sunda wiwitan. Apa itu sunda wiwitan, secara linguistik Wiwitan berari mula atau awal. Sementara sunda mengacu pada identitas nama suku mereka. Itu artinya sebelum orang sunda mengenal agama hindu atau bunda, mereka terlebih dahulu menganut agama yang satu ini

Dalam kepercayaan sunda wiwitan, mereka mengenal tuhan yang bernama Sang Hyang Kersa yang bersemayam di Buana Nyungcung. Buana nyungcung sendiri adalah tempat bersemayam Sang Hyang Kersa

Sekarang ini, penganut agama sunda wiwitan yang paling banyak dapat kalian temukan di Desa Kanekes, Kecamatan Leudamar, Kabupaten Lebak, Banten. Secara turun temurun masyarakat di desa tersebut terus melestarikan kepercayaan yang satu ini hingga sekarang

3. Djawa Sunda


Djawa sunda atau disingkat ADS adalah agama yang didirikan oleh Pangeran Sadewa Madrais Kasuma Wijaya atau lebih dikenal dengan Kyai Madrais pada tahun 1848 silam. Itu sebabnya mengapa agama ini juga dikenal dengan sebutan Madraisme, mengambil nama pendirinya

Walaupun bernama Djawa Sunda, kepercayaan ini tidak ada hubungan nya sama sekali dengan identitas nama pulau atau suku antara jawa dan sunda. Nama ini sendiri diambil dari semboyan utama kepercayaan ini yakni “andjawat lan andjawab roh susun-susun kang den tunda”

Setiap agama memiliki konsep ketuhanan, begitu juga kepercayaan ini yang percaya adanya tuhan inti yang disebut dengan Gusti Sikang Sawiji-Wiji. Tuhan dalam kepercayaan ini dipercaya adalah inti dari segala kehidupan. Kini penganut kepercayaan ADS dapat ditemukan di Daerah Cigugur, Kuningan, Jawa Barat

4. Kaharingan


Kaharingan adalah agama asli suku dayak sebelum agama-agama besar masuk dan merebak di Pulau Kalimantan. Agama yang turun-temurun di wariskan oleh nenek moyang suku dayak ini masih lestari hingga sekarang

Konsep tuhan dalam agama ini mengenal tuhan dengan sebutan Rayanying Hatalla Langit yang berarti kuasa yang maha besar. Berjalan nya zaman, agama kaharingan berubah menjadi cabang agama hindu seperti kepercayaan tolotang yang dianut suku Bugis

Bergabung nya agama kaharingan dengan agama hindu tidak lepas dari pengaruh pemerintah yang tidak mengakui adanya agama kaharingan secara administrasi. Sulit mengurus berbagai macam administrasi kependudukan menjadikan kaharingan berubah menjadi hindu kaharingan

5. Tolotang


Tolotang merupakan agama suku bugis yang tersebar di sebagian wilayah Kalimantan dan Sulawesi Selatan. Tolotang sendiri berasal dari dua kata yakni To yang berarti “orang’ dalam bahasa bugis, dan lotang  yang berarti “selatan”

Orang tolotang percaya akan adanya tuhan yang megatur alam semesta ini. Mereka menyebutnya sebagai Dewata Seuwae yang bergelaar Patoe. Mereka percaya jika patoe memiliki kekuatan diatas manusia baik diatas maupun dunia bawah

Seperti agama kaharingan, tolotang memiliki nasib yang sama yakni harus bergabung dengan agama utama yang diakui negara. Hal ini menyebabkan kepercayaan tolotang bergabung dengan agama hindu yang kemudian disebut dengan hindu tolotang

6. Parmalim


Ugomo malim, itulah sebutan kepercayaan parmalim di kalangan masyarakat lokal Batak Toba. Mereka menganut agama parmalim jauh sebelum agama seperti kristen katolik dan protestan dikenal

Penganut ugomo parmalim percaya kepada tuhan yang disebut dengan Mulajadi Nabolon. Mereka melakukan ritual peribadatan setiap hari sabtu. Tujuan mereka melakukan marai sabtu atau ibadah di hari sabtu adalah wujud dari rasa shukur, pemujaan dan memuliakan tuhan yang mereka percaya

Jumlah pemeluk agama parmalim tidak diketahui secara pasti, namun menurut sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2010 silam menyebutan penganut agama ini berjumlah 5.000 jiwa. Dan mayoritas tinggal di Kabupaten Toba Samosir

7. Marapu


Marapu ialah agama asli orang-orang di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Marapu sendiri adalah sebutan bagi arwah-arawah leluhur yang telah meninggal. Arwah-arwah ini di yakini dapat menjadi perantara antara tuhan dan manusia

Nama tuhan dalam kepercayaan marapu tidak disebutkan secara pasti, namun hanya menggunakan kata kiasan. Salah satu kata kiasan tersebut ialah Mawulu Tau-Majii Tau atau pencipta dan pembuat manusia

Orang-orang marapu memiliki ritual keagaman yang beragam, sebut saja wulla poddu dan pasola. Wulla poddu merupakan bulan suci dimana pada bulan ini terdapat sejumlah larangan yang tidak boleh di langgar seperti dilarang membangun dan memperbaiki rumah, pesta, dan di larang berhubungan badan

Sementara pasola adalah ritual adat perang damai dengan suku atau desa lain. Mereka berperang dengan menaiki kuda dan bersenjata lembing. Alih-alih menyeramkan, adat ini justu memiliki feed back menyatukan kedua suku antar desa  tersebut

8. Aluk Todolo


Masyarakat suku Toraja juga mempunyai agama asli yang disebut dengan aluk todolo. Apa itu aluk todolo, aluk todolo adalah agama leluhur nenek moyang suku Toraja yang turun-temurun dipercaya hingga saat ini

Agama aluk todolo merupakan kepercayaa animisme dimana dalam perkembangan nya dipengaruhi oleh agama hindu dan konghucu. Istilah aluk todolo sendiri berasal dari dua kata yakni aluk yang berarti aturan dan todolo yang berarti nenek moyang

Orang Toraja percaya bahwa Puang Matua (tuhan dalam ajaran aluk todolo) menciptakan segala isi bumi dan juga menciptakan delapan mahluk di atas langit. Delapan mahluk tersebut, satu diantaranya adalah nenek moyang manusia yang dikenal sebagai Datu laukku

9. Naurus


Suku Manusela serta suku Naulu di Pulau Seram, Maluku memiliki agama asli yang dikenal dengan sebutan naurus. Keberadaan agama naurus sendiri tak tak lepas dari agama hindu, ini karena agama nauarus memiliki unsur-unsur yang sama layaknya agama hindu

Itu sebabnya agama naurus juga dikenal sebagai kombinasi antara agama hindu dan kepercayaan animisme. Seiring perkembangan zaman, agama naurus lambat laun tidak hanya dipengaruhi oleh agama hindu saja namun juga agama kristen protestan

10. Asmat


Bumi cendrawasih terdapat suku Asmat yang memiliki kepercayaan animisme yang disebut kepercayaan asmat. Kepercayaan ini hidup berdampingan dengan agama yang mayoritas dipeluk orang Asmat seperti kristen

Suku Asmat percaya jika mereka adalah keturunan dewa yang turun ke bumi, dewa ini dikenal dengan nama Fumeriptis. Suku Asmat juga yakin bahwa di lingkungan tempat tinggal manusia terdapat tiga roh yang menghuninya. Yakni Yi-ow atau roh nenek moyang yang bersifat baik, Osbopan dikenal sebagi roh jahat dan terakhir dambin-ow atau roh jahat yang mati konyol

Polemik Agama Asli Nusantara


kehidupan beragama di Indonesia telah diatur oleh undang-undang dasar, seperti misalnya yang tertuang dalam pasal 28 E ayat 1 yang berbunyi: setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkan nya

Namun yang harus diperhatikan adalah secara hukum negara indonesia hanya mengakui enam agama saja; islam, kristen katolik, kristen protestan, hindu, budha dan konghucu. Negara tidak mengakui agama selain enam agama tersebut

Akibatnya pemeluk agama yang tidak diakui negara dalam hal ini adalah agama lokal akan kesulitan mengurus dokumen kependudukan, Seperti KTP, KK, Pasport, dan dokumen kependudukan lainya. Sekarang, solusi yang paling tepat adalah memeluk agama resmi namun tetap menjalan adat istiadat yang telah dianut sebelumnya

......Sekiranya tulisan saya telah sampai pada ujungnya, terimakasih telah membaca sampai akhir kata.....

0 Response to "10 Kepercayaan Asli Masyarakat Indonesia Yang Ada Sejak Ratusan Tahun Yang Lalu"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel